Foto Freepik. |
Indonesia saat ini menyaksikan gelombang baru politisi muda yang tampil di panggung politik, membawa janji perubahan berkelanjutan yang menggiurkan untuk mendorong kemajuan negara.
Para politisi muda, meski tampil di berbagai tingkatan politik, seringkali terperangkap dalam pola pikir dan tindakan yang belum mampu melampaui arus politik konvensional.
Terkadang, ide-ide yang mereka tawarkan hanya sebatas strategi populer atau upaya mencuri perhatian, tanpa substansi yang mendalam.
Pemilu 2024 menjadi momentum penting bagi politisi muda dan partai politiknya untuk menunjukkan keseriusan dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, terutama kepada kaum muda yang masih enggan terlibat dalam proses politik. Apalagi, menjelang tahun 2045, Indonesia akan menghadapi bonus demografi yang memerlukan persiapan yang matang.
Generasi muda memegang peran krusial dalam perubahan politik ke depan. Namun, mereka sering dianggap belum memiliki kontribusi berarti dalam politik, terutama dalam pemikiran strategis. Padahal, sejarah membuktikan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam membentuk masa depan sebuah bangsa.
Diperlukan perubahan paradigma dalam pola politik yang terkadang terjebak dalam praktik politik konvensional yang cenderung merugikan.
Politik praktis yang didasari oleh uang dan perilaku yang mengganggu demokrasi harus ditinggalkan. Pemuda harus dilihat sebagai mitra sejati dalam dunia politik, bukan hanya sebagai objek atau penonton.
Dalam menyongsong masa depan politik Indonesia, diperlukan ide-ide segar yang dihasilkan oleh pemuda. Inovasi, keberanian untuk berpikir di luar kebiasaan, serta pengembangan pola pikir substansial adalah kunci untuk menciptakan perubahan yang positif dan berkelanjutan dalam politik Indonesia.