Rembulan/Pexels |
Bulan terbit, memancarkan sinar lembutnya,
Seolah menjadi penyuluh,
Menyapa dunia dalam keheningan.
Bulan, engkau bersembunyi di balik awan,
Namun tak pernah pudar keindahanmu,
Dalam ketenangan dan kerinduan malam,
Kau tetap bersinar penuh pesona.
Dari jendela, kugapai sinarmu,
Menyulam impian dalam rahasia malam,
Bulan, engkau saksi setiap detik waktu,
Penuh misteri, penuh arti dalam diam.
Engkau yang menuntun para pelaut,
Pulang ke rumah dalam lautan gelap,
Mereka bersandar pada cahayamu,
Menjadi penuntun dalam perjalanan.
Kemilau bulan, sanggup menarik perasaan,
Menyiratkan romansa di langit malam,
Saksi diam dari kisah cinta terlarang,
Menyelinap lewat jendela mimpi.
Bulan, terkadang engkau pucat,
Menghilang di antara awan mendung,
Namun, keindahanmu tetap menggetarkan,
Membawa pesona pada ketidakpastian.
Sinarmu seperti puisi yang terukir,
Menelusuri relung hati yang tersembunyi,
Bulan, engkau selalu menyaksikan kita,
Dalam sunyi malam yang penuh cerita.
Jadilah saksi dalam malam yang sunyi,
Menyinari jalan kehidupan insan,
Bulan, engkau selalu ada dalam duka dan suka,
Menyapa dengan cahaya tak terlupakan.