 |
| Kupu-kupu Senja/Pexels |
Di tepi danau kecil yang teduh terdapat seorang gadis kecil bernama Luna. Dikelilingi oleh pepohonan yang rindang, dia duduk dengan wajah penuh kekaguman, memperhatikan kupu-kupu yang bermain di sekitarnya.
Keheningan tempat itu terganggu oleh kehadiran seorang kakek dengan senyum hangat di wajahnya. Kakek itu duduk di samping Luna. "Hai, apa yang sedang kau lakukan di sini, Nak?" tanyanya.
Luna yang masih sibuk memperhatikan kupu-kupu, menjawab, "Saya sedang menonton kupu-kupu, Kakek. Mereka begitu cantik."
Kakek mengangguk penuh pengertian. "Ya, kupu-kupu memang indah. Mereka mengajarkan kita tentang perubahan, Luna. Mereka awalnya adalah ulat, tapi kemudian berubah menjadi makhluk yang indah dan lembut ini."
Luna mengangguk paham. "Seperti perubahan yang saya alami, Kakek? Saya akan pindah ke sekolah baru minggu depan."
Kakek tersenyum. "Betul sekali, Nak. Setiap perubahan adalah kesempatan baru. Jangan takut akan perubahan. Mereka membawa kita ke petualangan yang menarik."
Mereka berdua duduk di sana, menikmati kehadiran satu sama lain. Waktu berlalu begitu cepat, dan senja mulai menjelang. Kakek bangkit dari tempat duduknya dan mengulurkan tangannya ke Luna.
"Bagaimana kalau kita pulang, Luna? Ayo kita lihat matahari terbenam di jembatan dekat rumah kita."
Luna tersenyum cerah. Dia menggenggam erat tangan Kakek dan berlari ke arah matahari terbenam yang menyinari langit dengan warna-warni indahnya.
Mereka tiba di jembatan, menatap keindahan alam yang menakjubkan. Kakek menatap Luna dengan penuh kebahagiaan. "Luna, ingatlah, hidup adalah petualangan yang penuh dengan perubahan. Jangan pernah takut menghadapinya."
Luna tersenyum sambil menatap matahari terbenam. Dia merasakan kehangatan kehadiran Kakek, dan dia tahu bahwa apa pun yang terjadi, dia tidak perlu takut. Kakek akan selalu ada di sana, membimbingnya melewati setiap perubahan dan petualangan kehidupan.